Selasa, 23 Oktober 2012

Umur Google dan Facebook Hanya Tinggal 5-8 Tahun Lagi

Eric Jackson, seorang kontributor forbes, memiliki pendapat yang berbeda. Menurutnya dengan melihat tren pergerakan dunia teknologi dewasa ini, sebenarnya sangat beralasan kalau kita berfikir bahwa mungkin saja kedua raksasa Internet itu akan benar-benar tumbang dan hilang dalam 5-8 tahun! Bukan karena bankrut, tapi kira-kira mirip seperti menghilangnya MySpace. Kok bisa?
Ada banyak mazhab yang berkaitan dengan faktor utama penyebab keberhasilan/kegagalan sebuah bisnis organsiasi. Tapi hanya 2 saja yang akan coba diketengahkan disini.
Mazhab pertama menyatakan bahwa sukses atau gagalnya bisnis sebuah perusahaan itu bergantung pada siapa pemimpin dan tim manajemennya. Kualitas dan latar belakang dari orang-orang tersebut, termasuk pendidikan dan pengalaman karirnya, akan memiliki pengaruh sangat besar terhadap bagaimana mereka melihat dunia, beragam situasi kompetisi serta pilihan-pilihan dan keputusan yang mereka buat. Dus, sukses atau gagalnya perusahaan bergantung pada mereka-mereka ini.
Sedangkan mazhab yang kedua memiliki pandangan yang berseberangan dengan mazhab pertama. Mazhab yang sering disebut dengan mazhab ekologi organisasi (organizational ecology) ini berpendapat bahwa peran para pemimpin dan manajer itu tidaklah sedemikian besar. Mereka menegaskan bahwa keberhasilan organisasi lebih banyak berkaitan dengan “pengaruh industri” ketimbang siapa CEO nya dan pilihan-pilihan yang dia ambil. Pandangan ini sebenarnya bersumber dari para sosiolog yang melakukan studi terhadap berbagai organisasi pada tahun 1970-an. Mereka melakukan kajian terhadap tingkat kelahiran dan kepunahan pada populasi organisasi, termasuk pengaruh dari umur organisasi, tingkat kompetisi dan sumber daya di lingkungan sekitarnya pada tingkat kelahiran dan kematian dari organisasi-organisasi tersebut.
Erick awalnya merupakan penganut mazhab pertama. Dia (dan mungkin sebagian besar dari kita) percaya bahwa kekuatan individual dari para eksekutif dalam menghadapi semua tantangan dari lingkungan eksternal. Ya, seperti rentetan CEO hebat yang sering di kita lihat dipajang di sejumlah studi kasus dan kisah sukses. ketimbang para sosiolog yang mengatakan bahwa keberhasilan mereka sebenarnya tak lebih dengan merayakan kemenangan lotere.
Walaupun demikian, sejalan dengan berjalannya waktu dan pengamatannya pada dunia IT dan mobile, dia benar-benar tidak dapat berhenti berfikir tentang apa yang disampaikan oleh para penganut ekologis di atas.
Terlebih-lebih lagi untuk perusahaan teknologi, sepertinya kelangsungan hidup jangka panjangnya akan bergantung pada kapan anda dilahirkan.
Coba pikirkan perbedaan-perbedaan antar generasi dan ketika kita bicara tentang bagaimana generasi “Baby Boomers” yang berperilaku berbeda dengan generasi Gen-X serta perbedaan-perbedaan lainnya dengan generasi Milenial. Setiap generasi memiliki cara pandang dalam melihat dunia yang sangat berbeda-berbeda yang kemudian tercermin dalam keputusan-keputusan yang mereka ambil serta kebiasaan-kebiasaan yang mereka lakukan.
Dalam dunia IT, kita telah memiliki 3 generasi:
1. Generasi Web 1.0 (perusahaan-perusahaan yang didirikan antara 1994-2001, termasuk Netscape, Yahoo!, AOL, Google, Amazon, dan eBay
2. Generasi Web 2.0 (perusahaan-perusahan yang didirikan antara 2002-2009, termasuk Facebook, Linkedin, dan Groupon,
3. Dan sekarang generasi Mobile (dari 2010 – sekarang, termasuk didalamnya Instagram)

Seiring pergeseran-pergeseran generasi tersebut, sepertinya generasi yang ada sebelumnya tidak menyadari perubahan-perubahan yang terjadi seiring dengan waktu sebagaimana perusahaan generasi berikutnya berikan. Perusahaan-perusahaan Web 1.0 melakukan dengan sangat baik pekerjaan agregasi data dan mempresentasikannya pada sebuah portal indah yang mudah ditemukan. Google dengan gemilang telah berhasil mengorganisasi “chaos” dari Web dengan lebih baik dibanding yang dilakukan oleh AltaVista, Excite, Lycos dan semua mesin pencari yang ada sebelumnya. Amazon telah pula sukses memusatkan kekacauan perbelanjaan e-commerce dan meletakkan semua yang dibutuhkan dalam satu wadah.
Mulai munculnya perusahaan-perusahaan Web 2.0 didasarkan atas ketertarikan mereka pada pentingnya hubungan sosial. Seperti kemunculan MySpace yang awalnya membangun sebuah jaringan para peminat musik. Facebook terhadap para pelajar. LinkedIn pada para profesional kerah putih.  Digg, Reddit, dan StumbleUpon menunjukkan bagaimana para penggunanya dapat membuat konten sendiri dan membuat komunitas secara keseluruhan menjadi lebih bernilai.
Tapi, Erick melihat bahwa perusahaan-perusahaan Web 1.0 tidak pernah terlihat benar-benar mampu untuk menangkap pentingnya membangun sebuah komunitas sosial dan kemudian masuk ke latar belakang dari para penggunanya. Bahkan tampak jelas bahwa perusahaan-perusahaan lama ini seperti tidak memiliki kapasitas untuk bergeser ke paradigma yang baru. Mengapa Amazon melakukan respon yang minim dalam hal sosial? Dan Google? Walaupun mereka menggerojokkan jutaan dollar untuk masalah ini, model bisnis utama yang telah membuatnya sukses kemarin seolah menutup usaha-usaha ekspansi mereka ke paradigma-paradigma yang baru.
Kemudian kita coba maju lagi ke perusahaan-perusahaan jejaring sosial yang lahir sejak 2010 memiliki pandangan yang sangat berbeda lagi dari sebelumnya. Perusahaan-perusahaan ini – dan Instagram adalah contoh yang paling sesuai saat ini— melihat mobile smartphone adalah platform utama (dan seringkali ekskulusif) untuk aplikasi-aplikasi mereka. Mereka bahkan tidak berfikir untuk meluncurkannya melalui sebuah website. Mereka mengasumsikan, seiring berjalannya waktu, orang akan lebih sering menggunakan aplikasi-aplikasi mobile nya dibandingkan berselancar di website.
Rasanya kita tidak akan pernah memiliki Web 3.0, karena Web telah MATI
Perusahaan-perusahaan Web 1.0 dan 2.0 masih terlihat tidak yakin bagaimana caranya beradaptasi dengan paradigma baru ini. Facebook adalah Jawara dari perusahaan-perusahaan jejaring sosial. Mereka baru saja go-public dan mencapai nilai kapitalisasi market sebesar sekitar US$ 140 milyar. Namun mereka telah kehilangan kesempatan untuk meraup uang dari mobile selain hanya memiliki versi sederhana untuk Facebook mobile nya (seperti untuk iPhone, iPad, dll). Mereka baru mencoba untuk mengetahui bagaimana menghasilkan uang dari web –dimana ia hanya memperoleh omzet $3.7 milyar dan omzetnya tersebut sebenarnya mengalami penurunan di Q1 tahun ini dibandingkan Q4 tahun lalu. Mereka tidak memiliki ide bagaimana dapat mencari uang dari mobile.
Sejarah kegagalan perusahaan-perusahaan Web 1.0 berdaptasi dengan dunia sosial diperkirakan akan menyebabkan perusahaan seperti Facebook akan sama menyedihkannya dengan usaha Google beralih ke sosial dengan inisiatif pembangunan “Kota Hantu” bernama Google+ tahun lalu. 
Para punggawa mazhab ekologi organisasi telah berbicara mengenai “the liability of obsolescence” yang mengatakan terus bertambahnya defisit antara strategi produk inheren organisasi dengan lingkungan operasinya seiring dengan waktu. Ini barangkali merupakan penjelasan yang bagus mengenai apa yang sedang kita lihat di dunia IT saat ini.
Apakah perusahaan-perusahaan seperti Google, Amazon, dan Yahoo! sudah basi (obsolet)? Mereka masih terus bertumbuh kok! Mereka masih memiliki banyak sekali customer setianya! Dan mereka juga memilii para manajer yang hebat-hebat.
Tapi pada setiap pergeseran paradigma baru (generasi pertama ke sosial, sekarang ke mobile, dan entah apa lagi selanjutnya), generasi-generasi sebelumnya menjadi semakin tak tersentuh dan seperti terus menurun secara signifikan. Apalagi, dunia IT yang kita alami saat ini terlihat berakselarasi semakin cepat.
Mengenai kecepatan perubahan ini simak pemaparan menarik Tim Cook yang dia ungkapkan beberapa waktu lalu:
Selama kuarter terakhir, harus aku katakan, dimana hanya 2 tahun setelah kita mengirimkan iPad yang pertama, kita telah menjual 67 juta. Dan sebagai perbandingan bahwa kita membutuhkan 24 tahun untuk menjual Macs dalam jumlah yang sama seperti itu, butuh 5 tahun untuk iPods dan lebih dari 3 tahun untuk iPhones. Dan kita benar-benar bahagia dengan kesemua produk-produk tersebut. dan juga menurut saya iPad, adalah sebuah produk yang luar biasa.

Semakin banyak perbincangan mengenai bagaimana Google sedang menghadapi multi-kontraksi yang menyakitkan, ketika bisnis desktop search nya (masih terhitung merupakan penyumbang terbesar dari pendapatan dan keuntungannya) mulai terjun bebas seiring dengan perpindahan pengguna secara dramatis dari pencarian tradisional ke dunia mobile. Apakah Amazon akan ditakdirkan menurun juga? Belum terlihat tanda-tandanya saat ini. Dan di dunia mobile, orang akan masih tetap membutuhkan untuk beli segala sesuatu. Namun demikian platform mobile yang baru ini tentunya akan membuka peluang masuknya pendatang-pendatang baru yang tak dapat dibayangkan oleh Amazon saat ini.
Facebook mungkin juga akan menghadapi jalan terjal yang sama dalam pergeseran ke dunia mobile yang terjadi saat ini. Seperti Hamish McKenzie katakan minggu lalu, “Saya menduga bahwa Facebook akan mencoba memecahkan masalah ini [pergeseran ke mobile, red.] dengan memecah-mecah beragam fiturnya menjadi aplikasi-aplikasi kecil atau situs HTML5 terpisah: satu untuk messaging, satu untuk news feed, satu untuk foto, dan, mungkin, satu untuk address book. Tapi hal tersebut artinya mereka telah memecah-mecah core product yang mengarah pada kehancurannya.
Dengan mempertimbangkan seberapa lama Facebook akan menyeret kakinya untuk masuk ke dalam dunia mobile, data-data menunjukkan mereka sepertinya akan sama lambatnya dengan Google ketika mencoba masuk ke paradigma sosial. Apakah akuisisi Instagram mengubahnya? Tidak juga. Hal ini justru menunjukkan bahwa mereka benar-benar ketakutan untuk disingkirkan oleh sebuah idola baru dari dunia mobile.
Bagaimana dengan Apple? Dimana posisinya dalam skema klasifikasi ini?
Apple adalah sebuah perusahaan hardware, sehingga sulit untuk meletakkannya pada sebuah posisi di peta aplikasi web. Namun ia sukses dalam mobile dengan membuat hardware terbaik dan ekosistem software untuk aplikasi untuk dikembangkan padanya. Dengan beberapa cara, selama ia sukses dalam platform iOS nya, maka ia tidak akan peduli apakah perusahaan Web 1.0, 2.0 dan mobile mana yang akan gagal atau sukses berjalan di atasnya. Mungkin inlah sebabnya kenapa banyak perusahaan non-mobile terlihat ingin mengemulasi Apple. Google membeli Motorola Mobility (MMI) untuk masuk ke bisnis hardware. Facebook dan Baidu rumornya juga akan meluncurkan mobile OS mereka.
Kesimpulannya adalah bahwa dalam 5-8 tahun kedepan mungkin akan terjadi dinamika yang luar biasa. Adalah sangat mungkin bahwa Google dan Facebook hanya akan menjadi cangkang dari diri mereka saat ini – atau malah hilang sama sekali.
Mereka akan menggunakan semua uangnya di dunia untuk mencoba dan beradaptasi untuk bergeser ke mobile tapi sejarah mengatakan bahwa mereka tidak akan mampu berhasil melakukannya. Saya sering mendengar Google menunjukkan pada market share dari Android nya. Atau hipotesis Eric Schmidt bahwa google suatu hari nanti dapat men-charge semua pelanggan Android nya $10 per bulan untuk layanan nilai tambah sebagai bukti dari keuntungan masa depannya.
Namun, dimana ceritanya ada perusahaan Web 1.0 yang sukses di era sosial? Saya membayangkan bahwa kita akan melihat banyak contoh bagus tentang perusahaan-perusahaan sosial berlompat-lompat berusaha untuk menjadi perusahaan mobile yang besar.
Ini menjadi jauh lebih mudah untuk mulai bertanya pada Siri tentang informasi dibanding mengetikkan kata kunci pada sebuah kotak  dibandingkan dengan ribuan perusahaan yang berlomba untuk mengupgrade ke windows versi berikutnya. Google menguasai 76% market share. Facebook memiliki 900 juta pengguna bulanan. Itu semua tidak akan sekuat seperti yang mereka lihat.
Dan apakah ada yang berfikir bahwa kecepatan perubahan akan meningkat dalam 5 tahun berikutnya  dibandingkan sebelumnya? Itulah kita akan melihat lebih sedikit inovasi, lebih sedikit start-up yang mencoba lebih banyak hal dengan kekuatan pemrosesan yang lebih murah dan lebih handal? Pada semua kemungkinan, kita dapat memiliki cara yang sepenuhnya baru dalam mengumpulkan informasi dan berinteraksi dengan iklan2 di sebuah dunia mobil yang baru dibanding apa yang kita gunakan saat ini.
Google-Google dan Facebook-Facebook masa depan mungkin malah belum ada sekarang. Dan beberapa perusahaan Web 1.0 dan 2.0 mungkin akan sepenuhnya terhapus dari peta nantinya.



Sumber :  http://manajemen-ti.com

Tidak ada komentar :

Posting Komentar