Para angkatan militer telah harus berkembang selama abad terakhir ini demi
menyaingi kemajuan dalam persenjataan dan teknologi. Keriuhan baru-baru ini tentang
kemungkinan gawat akan bangsa-bangsa menjadi terjerat dalam pertempuran ruang maya sekali
lagi memaksa para angkatan bersenjata untuk mengkaji ulang rencana-rencana pertempuran
mereka untuk perselisihan-perselisihan di masa depan. Bergerak dalam masa pertahanan ruang
maya, para angkatan militer akan perlu memeriksa setiap bagian dari paham-paham mereka kini
untuk menghadapi tantangan-tantangan di medan perang abad ke-21. Banyak ilmu dan siasat
militer yang kini dipakai akan perlu dibentuk ulang untuk menyertakan bagaimana teknologi
dapat diterapkan baik dalam peperangan lazim atau yang tak setara. Sebagai tambahannya,
hampir semua pekerjaan khusus di militer akan memerlukan pelatihan yang berpedoman pada
dunia maya untuk memenuhi tantangan masa depan yang dilakukan oleh peperangan dunia maya.
Sebagai bagian dari upaya ini, hampir semua pekerjaan khusus militer akan membutuhkan
latihan yang berhubungan dengan dunia maya. Karena sifatnya yang bernama, samar-samar dan
kecepatan dari dunia maya, angkatan-angkatan militer akan perlu untuk memeriksa ulang
proses-proses keputusan mereka yang dikaitkan dengan ilmu-ilmu biasa mereka.
Suatu bagian penting dari perubahan-perubahan masa pertahanan maya ini adalah
penaksiran yang terus berlanjut akan ancaman-ancaman maya terhadap sistem-sistem senjata
kini. Semua sistem senjata yang akan datang akan butuh dirancang untuk membatasi gangguan
atau penghancuran mereka dari serangan-serangan maya.
Selama masa pertahanan perindustrian, negara-negara di kawasan Asia Pasifik
mengembangkan angkatan-angkatan militer mereka untuk melawan ancaman-ancaman lazim dalam
ruang lingkup yang lumrah – wilayah-wilayah udara, darat dan laut. Selama dasawarsa
terakhir, beberapa negara dalam kawasan yang amat penting ini telah mengembangkan
kemampuan-kemampuan untuk mempertahankan atau memajukan minat-minat kebangsaan mereka di
ruang maya, wilayah terbaru dari peperangan baru. Beberapa di antara dasar yang ada yang
dimulai saat ini adalah pemaduan satuan-satuan tempur ruang maya ke dalam tatanan-tatanan
angkatan militer yang telah ada.
Misalnya Republik Korea mendirikan sebuah satuan peperangan maya dalam susunan
angkatan militernya di awal tahun 2010 demi mempertahankan jaringan-jaringan militernya dari
serangan-serangan maya dan untuk menyediakan kemampuan-kemampuan menyerang maya. Pada tahun
2011, pemerintah Korea Selatan mengumumkan niatnya untuk mendirikan dan mendanai sebuah
Departemen Perang Maya di dalam sebuah universitas yang berwibawa. Departemen baru ini akan
menyediakan sebuah rencana pelajaran akademik yang kaya akan teknologi yang dianyam dengan
mata-mata kuliah dalam siasat dan psikologi perang maya. Para lulusannya akan diwajibkan
untuk bekerja selama tujuh tahun di Angkatan Bersenjata Republik Korea sebagai ahli perang
maya. Angkatan militer itu berharap untuk memiliki sebuah komando dunia maya yang bergerak
secara penuh pada tahun 2012.
Seiring dengan dasawarsa terakhir ini, Cina telah membuat kemajuan-kemajuan yang
menakjubkan dalam mengembangkan kemampuan-kemampuan militernya di semua wilayah pertempuran
termasuk di ruang maya. Menurut sejarah, militer Cina belum mengakui secara umum adanya para
pahlawan ruang maya dalam jajarannya, namun angkatan militer itu baru-baru ini memastikan
adanya sebuah satuan peperangan maya yang disebut “Regu Biru.” Tugas yang diumumkan kepada
khalayak dari angkatan kecil ruang maya ini adalah untuk menilai jaringan-jaringan komputer
dari Angkatan Senjata Pembebasan Rakyat demi menyingkapkan kerentanan-kerentanan yang
mungkin dapat merusak kesiagaan milter. Selama bertahun-tahun, Angkatan Darat Pembebasan
Rakyat telah mengembangkan para pejuang ruang maya lewat program-program akademik yang keras
di sekolah-sekolah penting yang ditunjang oleh pemerintah. Program-program akademik yang
sama yang ditunjang oleh pemerintah di Amerika Serikat telah terbukti berdayaguna dalam
mengembangkan sebuah tenaga inti para pahlawan dunia maya yang berbakat.
Taiwan memadukan kemampuan-kemampuan peperangan mayanya dengan
pelaksanaan-pelaksanaan militer tradisional lebih awal, seperti yang digambarkan oleh
latihan gabungan Han Kuang di tahun 2000. Di dalam latihan ini, ribuan virus komputer
dilepas oleh unsur-unsur yang melawan dalam suatu usaha untuk melumpuhkan jaringan-jaringan
komando, pengendalian dan komunikasi militer itu.
Sejak pelatihan tersebut, militer Taiwan telah terus memperluas kemampuan-kemampuan
pertempuran mayanya melalui latihan yang padat, dan pendaftaran pejuang-pejuang ruang maya
ke dalam angkatan bersenjata itu.
Perubahan tatanan angkatan juga terjadi dalam Angkatan Bersenjata India.
Pemerintahan Singh saat ini telah mengatur pembentukan Cyber Command and Control Authority
nasional untuk membantu pemerintah India menangani tantangan-tantangan dunia maya ke depan.
Bagi para pejuang dunia maya ini untuk berhasil dalam operasi-operasi dunia nyata,
mereka perlu memahami bagaimana suatu putaran keputusan cepat untuk melawan
peristiwa-peristiwa dunia maya dapat diterapkan kepada kejadian-kejadian ketika setiap detik
kecil terhitung.
Salah satu unsur utama dari mencapai hal ini adalah pengembangan dari bangunan
kesadaran situasional yang mendalam dalam ruang maya. Mengembangkan suatu kerangka kerja
adalah sangat penting bagi sebuah angkatan militer yang berusaha untuk menanggapi dengan
cepat kejadian-kejadian yang terurai yang mungkin dapat menyediakan suatu musuh suatu
keuntungan. Angkatan Pertahanan Diri Jepang baru-baru ini mengadakan pembahasan-pembahasan
pertempuran dunia maya dengan negara-negara Austalia dan Korea Selatan dengan tujuan
mengembangkan kerja sama dunia maya kawasan yang mampu meningkatkan kesadaran keadaan
militer untuk seluruh peserta.
Suatu unsur penting dari rencana kesadaran keadaan apa pun adalah penilaian
sistem-sistem senjata militer dan peralatan lainnya (misalnya, radio-radio taktis) untuk
kerentanan-kerentanan yang diketahui atau tidak sehubungan dengan ruang maya. Medan tempur
abad ke-21 dicemari dengan perlengkapan militer, seperti tank perang utama, bangunan satelit
komunikasi, dan sistem-sistem intai medan perang dari kendaraan yang tak dikemudikan oleh
orang yang berisi bagian-bagian elektronik canggih yang dapat dijadikan sasaran oleh para
pejuang dunia maya. Pentingnya penilaian-penilaian ini digarisbawahi oleh penemuan
program-program virus komputer yang jahat pada tahun-tahun terakhir ini. Beberapa dari
cacing-cacing komputer, atau piranti perusak yang berulang secara mandiri ini, mungkin akan
ditemukan lebih awal jika angkatan-angkatan militer telah melakukan penilaian-penilaian
dunia maya secara teratur. Para angkatan militer yang tak melaksanakan penilaian ini lewat
putaran hidup dari unsur apapun sehubungan dengan pertahanan, mungkin saja mengabaikan
panah-panah sabotase ruang maya yang dapat dimanfaatkan oleh kekuatan musuh untuk sebuah
serangan.
Zaman pertahanan maya menyebabkan dunia ini menjadi di dalam sebuah revolusi lain
dalam urusan militer. Tantangan-tantangan yang akan datang pasti akan mencakup: memikirkan
ulang ilmu-ilmu lingkar untuk mempertahankan perbatasan-perbatasan ruang maya kita yang
selalu bergeser, mengunjungi ulang siasat-siasat perlawanan pemberontakan untuk menangani
penyerang-penyerang baru seperti “pahlawan-pahlawan tekno,” menguji ulang pengumpulan
intelijen dalam sebuah dunia digital yang terus meluas, dan memeriksa kembali
masalah-masalah rumit tentang pengakuan di ruang maya.
Kawasan Asia Pasifik kemungkinan akan menjadi “tempat pembuktian” untuk banyak
paham-paham peperangan dunia maya yang akan dikembangkan dan diuji pada zaman pertahanan
maya.
John Bumgarner adalah pejabat ketua teknologi untuk U.S. Cyber Consequences . Ia
telah bekerja sebagai seorang ahli sumber untuk berbagai terbitan, termasuk Businessweek,
BBC, CNN, Jane’s Defence Weekly, Reuters, The Guardian dan The Wall Street Journal.
Sumber : apdforum.com
Tidak ada komentar :
Posting Komentar