Kamis, 27 Desember 2012

Mengamankan Ruang Lingkup Maya

[veer images]

Para angkatan militer telah harus berkembang selama abad terakhir ini demi menyaingi kemajuan dalam persenjataan dan teknologi. Keriuhan baru-baru ini tentang kemungkinan gawat akan bangsa-bangsa menjadi terjerat dalam pertempuran ruang maya sekali lagi memaksa para angkatan bersenjata untuk mengkaji ulang rencana-rencana pertempuran mereka untuk perselisihan-perselisihan di masa depan. Bergerak dalam masa pertahanan ruang maya, para angkatan militer akan perlu memeriksa setiap bagian dari paham-paham mereka kini untuk menghadapi tantangan-tantangan di medan perang abad ke-21. Banyak ilmu dan siasat militer yang kini dipakai akan perlu dibentuk ulang untuk menyertakan bagaimana teknologi dapat diterapkan baik dalam peperangan lazim atau yang tak setara. Sebagai tambahannya, hampir semua pekerjaan khusus di militer akan memerlukan pelatihan yang berpedoman pada dunia maya untuk memenuhi tantangan masa depan yang dilakukan oleh peperangan dunia maya. Sebagai bagian dari upaya ini, hampir semua pekerjaan khusus militer akan membutuhkan latihan yang berhubungan dengan dunia maya. Karena sifatnya yang bernama, samar-samar dan kecepatan dari dunia maya, angkatan-angkatan militer akan perlu untuk memeriksa ulang proses-proses keputusan mereka yang dikaitkan dengan ilmu-ilmu biasa mereka.
Suatu bagian penting dari perubahan-perubahan masa pertahanan maya ini adalah penaksiran yang terus berlanjut akan ancaman-ancaman maya terhadap sistem-sistem senjata kini. Semua sistem senjata yang akan datang akan butuh dirancang untuk membatasi gangguan atau penghancuran mereka dari serangan-serangan maya.
Di sebuah pertemuan pada bulan Februari 2011, kepala Angkatan Darat Sri Lanka
           Jagath Jayasuriya mengatakan negeri itu masih menghadapi ancaman perang maya dari para
           pendukung Macan Tamil yang telah terkalahkan. [AGENCE FRANCE-PRESSE]
Membangun pahlawan dunia maya
Selama masa pertahanan perindustrian, negara-negara di kawasan Asia Pasifik mengembangkan angkatan-angkatan militer mereka untuk melawan ancaman-ancaman lazim dalam ruang lingkup yang lumrah – wilayah-wilayah udara, darat dan laut. Selama dasawarsa terakhir, beberapa negara dalam kawasan yang amat penting ini telah mengembangkan kemampuan-kemampuan untuk mempertahankan atau memajukan minat-minat kebangsaan mereka di ruang maya, wilayah terbaru dari peperangan baru. Beberapa di antara dasar yang ada yang dimulai saat ini adalah pemaduan satuan-satuan tempur ruang maya ke dalam tatanan-tatanan angkatan militer yang telah ada.
Misalnya Republik Korea mendirikan sebuah satuan peperangan maya dalam susunan angkatan militernya di awal tahun 2010 demi mempertahankan jaringan-jaringan militernya dari serangan-serangan maya dan untuk menyediakan kemampuan-kemampuan menyerang maya. Pada tahun 2011, pemerintah Korea Selatan mengumumkan niatnya untuk mendirikan dan mendanai sebuah Departemen Perang Maya di dalam sebuah universitas yang berwibawa. Departemen baru ini akan menyediakan sebuah rencana pelajaran akademik yang kaya akan teknologi yang dianyam dengan mata-mata kuliah dalam siasat dan psikologi perang maya. Para lulusannya akan diwajibkan untuk bekerja selama tujuh tahun di Angkatan Bersenjata Republik Korea sebagai ahli perang maya. Angkatan militer itu berharap untuk memiliki sebuah komando dunia maya yang bergerak secara penuh pada tahun 2012.
Kedai Internet seperti yang satu ini di Propinsi Shanxi di Cina menawarkan jalan
           menuju keajaiban dunia maya, tetapi juga jalan masuk bagi para peretas dan penjahat
           elektronik [REUTERS]
Seiring dengan dasawarsa terakhir ini, Cina telah membuat kemajuan-kemajuan yang menakjubkan dalam mengembangkan kemampuan-kemampuan militernya di semua wilayah pertempuran termasuk di ruang maya. Menurut sejarah, militer Cina belum mengakui secara umum adanya para pahlawan ruang maya dalam jajarannya, namun angkatan militer itu baru-baru ini memastikan adanya sebuah satuan peperangan maya yang disebut “Regu Biru.” Tugas yang diumumkan kepada khalayak dari angkatan kecil ruang maya ini adalah untuk menilai jaringan-jaringan komputer dari Angkatan Senjata Pembebasan Rakyat demi menyingkapkan kerentanan-kerentanan yang mungkin dapat merusak kesiagaan milter. Selama bertahun-tahun, Angkatan Darat Pembebasan Rakyat telah mengembangkan para pejuang ruang maya lewat program-program akademik yang keras di sekolah-sekolah penting yang ditunjang oleh pemerintah. Program-program akademik yang sama yang ditunjang oleh pemerintah di Amerika Serikat telah terbukti berdayaguna dalam mengembangkan sebuah tenaga inti para pahlawan dunia maya yang berbakat.
Taiwan memadukan kemampuan-kemampuan peperangan mayanya dengan pelaksanaan-pelaksanaan militer tradisional lebih awal, seperti yang digambarkan oleh latihan gabungan Han Kuang di tahun 2000. Di dalam latihan ini, ribuan virus komputer dilepas oleh unsur-unsur yang melawan dalam suatu usaha untuk melumpuhkan jaringan-jaringan komando, pengendalian dan komunikasi militer itu.
Sejak pelatihan tersebut, militer Taiwan telah terus memperluas kemampuan-kemampuan pertempuran mayanya melalui latihan yang padat, dan pendaftaran pejuang-pejuang ruang maya ke dalam angkatan bersenjata itu.
Perubahan tatanan angkatan juga terjadi dalam Angkatan Bersenjata India. Pemerintahan Singh saat ini telah mengatur pembentukan Cyber Command and Control Authority nasional untuk membantu pemerintah India menangani tantangan-tantangan dunia maya ke depan.
Para pengamat di sebuah pusat dunia maya di A.S. menggunakan serangkaian alat-alat
           untuk mengenali dan mencegah kemungkinan serangan-serangan dunia maya. [REUTERS]
Meningkatkan kesadaran keadaan
Bagi para pejuang dunia maya ini untuk berhasil dalam operasi-operasi dunia nyata, mereka perlu memahami bagaimana suatu putaran keputusan cepat untuk melawan peristiwa-peristiwa dunia maya dapat diterapkan kepada kejadian-kejadian ketika setiap detik kecil terhitung.
Salah satu unsur utama dari mencapai hal ini adalah pengembangan dari bangunan kesadaran situasional yang mendalam dalam ruang maya. Mengembangkan suatu kerangka kerja adalah sangat penting bagi sebuah angkatan militer yang berusaha untuk menanggapi dengan cepat kejadian-kejadian yang terurai yang mungkin dapat menyediakan suatu musuh suatu keuntungan. Angkatan Pertahanan Diri Jepang baru-baru ini mengadakan pembahasan-pembahasan pertempuran dunia maya dengan negara-negara Austalia dan Korea Selatan dengan tujuan mengembangkan kerja sama dunia maya kawasan yang mampu meningkatkan kesadaran keadaan militer untuk seluruh peserta.
Suatu unsur penting dari rencana kesadaran keadaan apa pun adalah penilaian sistem-sistem senjata militer dan peralatan lainnya (misalnya, radio-radio taktis) untuk kerentanan-kerentanan yang diketahui atau tidak sehubungan dengan ruang maya. Medan tempur abad ke-21 dicemari dengan perlengkapan militer, seperti tank perang utama, bangunan satelit komunikasi, dan sistem-sistem intai medan perang dari kendaraan yang tak dikemudikan oleh orang yang berisi bagian-bagian elektronik canggih yang dapat dijadikan sasaran oleh para pejuang dunia maya. Pentingnya penilaian-penilaian ini digarisbawahi oleh penemuan program-program virus komputer yang jahat pada tahun-tahun terakhir ini. Beberapa dari cacing-cacing komputer, atau piranti perusak yang berulang secara mandiri ini, mungkin akan ditemukan lebih awal jika angkatan-angkatan militer telah melakukan penilaian-penilaian dunia maya secara teratur. Para angkatan militer yang tak melaksanakan penilaian ini lewat putaran hidup dari unsur apapun sehubungan dengan pertahanan, mungkin saja mengabaikan panah-panah sabotase ruang maya yang dapat dimanfaatkan oleh kekuatan musuh untuk sebuah serangan.
Para anggota dari angkatan-angkatan militer dari seluruh dunia bekerja bersama
           selama pelatihan Cyber Endeavor pada bulan September 2010 di Jerman. [PRAJURIT KEPALA
           JEREMY BURNS/ANGKATAN UDARA A.S.]
Kejutan di masa depan
Zaman pertahanan maya menyebabkan dunia ini menjadi di dalam sebuah revolusi lain dalam urusan militer. Tantangan-tantangan yang akan datang pasti akan mencakup: memikirkan ulang ilmu-ilmu lingkar untuk mempertahankan perbatasan-perbatasan ruang maya kita yang selalu bergeser, mengunjungi ulang siasat-siasat perlawanan pemberontakan untuk menangani penyerang-penyerang baru seperti “pahlawan-pahlawan tekno,” menguji ulang pengumpulan intelijen dalam sebuah dunia digital yang terus meluas, dan memeriksa kembali masalah-masalah rumit tentang pengakuan di ruang maya.
Kawasan Asia Pasifik kemungkinan akan menjadi “tempat pembuktian” untuk banyak paham-paham peperangan dunia maya yang akan dikembangkan dan diuji pada zaman pertahanan maya.
John Bumgarner adalah pejabat ketua teknologi untuk U.S. Cyber Consequences . Ia telah bekerja sebagai seorang ahli sumber untuk berbagai terbitan, termasuk Businessweek, BBC, CNN, Jane’s Defence Weekly, Reuters, The Guardian dan The Wall Street Journal. 






Sumber       :              apdforum.com

Tidak ada komentar :

Posting Komentar