Jumat, 09 November 2012

Roadshow IT, Digital Native






Generasi Digital Native, alias para anak-anak negeri dan berumur 0 tahun hingga 20 tahun saat ini adalah generasi yang lahir di era digital. Sebuah masa yang menjadikan dirinya konsumen atas barang-barang teknologi milik bangsa lain yang berpacu mencari konsumen. Kelalaian dalam mengenalkan teknologi sebagai sebuah solusi dari kehidupan, membuat anak-anak ini terbuai dan menjadi konsumen. Belum lagi berbagai kejahatan yang mengintai, dekadensi moral yang melanda dan perilaku berinternet (memahami teknologi) yang mengkhawatirkan.
Apa Sebab, karena melalui pemanfaatan teknologi yang baik dan benar, maka bangsa ini bisa bersaing dan menjadi pemenang. Sebab inti dari persaingan adalah SDM yang kreatif dan inovatif. Di masa ini dan kedepan, dunia teknologi menjadi medan perangnya. Generasi adik-adik kita yang terbuai oleh sekedar menggunakan teknologi, pada akhirnya menjadi pasar permanen dari pembuat teknologi. Konsumerisme, membeli gadget, koneksi internet, online, menjadi masalah pertama.
Berperilaku di online, menjadi masalah Kedua, sebab banyak sekali kegiatan internet yang tidak aman dan “sehat” yang seharusnya dapat menjadi pilar kebangkitan, bukan malah terpuruk dan cuma “bangga” dengan rekor terbanyak pemakai facebook atau twitter saja. Konsumen. Ketiga, SDM ini hanya bisa memakai, menggunakan. Bagaimana dengan melakukan invensi terhadap teknologi? Misalnya produk dalam negeri? Ini peer besar dan ditanggung oleh anak-anak digital native ini.
Keempat, adanya gap antara yang memiliki akses ke teknologi dan yang tak memiliki akses alias kalangan menengah bawah yang miskin dan hanya menjadi bulan-bulanan teknologi dengan tak mengerti berinternet dan berperilaku online, serta menjadi sapi-perah teknologi melalui game online, warnet dan sejenisnya yang menguras kantong orangtua mereka. Atau, lebih parah, tertinggal sedemikian jauh dengan teknologi sehingga SDM yang potensial ini tetap menjadi pekerja blue collar, tak dapat meningkatkan taraf hidup karena terhempas kepada tak adanya kompetensi.
Untuk itulah, diperlukan usaha-usaha yang praksis, langsung melakukan “roadshow”, berusaha untuk memperkenalkan secara langsung kepada generasi muda, khususnya siswa sekolah mulai SMP dan SMA mengenai perilaku berinternet yang sehat dan aman, serta mengenalkan teknologi informasi ke mereka.
Roadshow pengenalan TI, internet sehat, pengenalan software “halal” dan sejenisnya kami lakukan dari waktu ke waktu, khususnya ke sekolah-sekolah yang belum mendapat akses internet dan TI yang memadai. Juga pelatihan IT ke guru-guru TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi) di sekolah yang menjadi ujung tombak pemanfaatan teknologi di sekolah untuk siswa.
Mulai dari Sekolah Kejuruan, Sekolah Umum, Madrasah hingga Pesantren di jabodetabek harus diberikan berbagai informasi mengenai internet, teknologi dan sejenisnya, dengan harapan, setiap siswa sekolah dapat menjadikan teknologi sebagai solusi positif dalam masa depan mereka. Memanfaatkan dengan maksimal internet sebagai media pembelajaran, menggunakan sistem operasi yang legal dan mencegah pembajakan software yang kadang kala tak disadari. Pembajakan ini sama saja bibit korupsi dan mencegah pembajakan sejak dini sama dengan mencegah perilaku korup sejak awal.
Empat masalah diatas bukan pasti akan berakhir dengan usaha ini, tapi paling tidak, bisa membendung pengaruh negatif “teknologi” disatu sisi, dan membuat banyak SDM negeri ini kompeten di sisi lainnya. Karena niscaya, SDM (Sumber Daya Manusia) adalah kunci dari keberhasilan suatu bangsa. Bukan SDA (Sumber Daya Alam). Faktanya sudah banyak!
Tahun 2012, saya rasa tak hanya sekolah, tapi organisasi lain di masyarakat harus lebih banyak disosialisasikan mengenai IT agar lebih banyak yang “Melek IT dan Sadar IT” sehingga empat masalah yang saya sebut diatas bisa diatasi. Sehingga bangsa ini, mimpi saya, tak lagi hanya menjadi konsumen tapi juga produsen TIK, serta menjadi pemimpin ASIA sebab kepemimpinan masa depan adalah kepemimpinan yang ditunjang oleh kemampuan teknologi yang mutakhir, dan perekonomian masa depan adalah perekonomian yang ditopang oleh perekonomian digital


Sumber   :    netsains.net

Tidak ada komentar :

Posting Komentar